Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan | Kumpulan Adsen Blogspot - Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan. Anda sudah membaca tulisan saya sebelumnya tentang Inilah Film Yang Terkenal di Bulan September 2012? Yang salah satunya di dalamnya adalah The Innocence Of Muslims: Film Yang Menghina Nabi Muhammad. Ternyata Film The Innocence Of Muslims Mengharukan, oleh karena itu Kumpulan Adsen Blogspot membuat judul Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan.
Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan
Kenapa begitu mengharukan, karena film pendek yang berdurasi 15 menit yang di unggah di Youtube ini telah membuat banyak korban berjatuhan. Bahkan salah satu pembesar negara Adikuasa Amerika Serikat, sebut saja DUTA BESAR mereka yang di Libya meninggal dunia. Bukan hanya itu saja, negara-negara Muslim di seantero jagat ini beramai-ramai menghina dan mengutuk Amerika Serikat tersebut. Sayang memang, film yang katanya murahan ini ternyata di produksi oleh seorang keturunan MESIR. Padahal, sang sutradara sempat dituduh sebagai orang Israel.
Siapa dan Bagaimana Asal-usul Film dan Sutradara Film The Innocence Of Muslims
Saya sendiri baru tahu bahwa sutradara film Film The Innocence Of Muslims adalah seorang berkebangsaan Mesir yang tinggal di Amerika, yang bernama Nakoula. Siapa Nakoula ? Ternyata, Nakoula Basseley Nakoula adalah warga Amerika Serikat berdarah Mesir. Pria yang lahir 55 tahun lalu itu tinggal di kota Cerritos, di negara bagian California, AS. Patut dicatat, meski beragama Kristen Koptik, dia bukanlah seorang umat Kristen yang saleh. Dia sejatinya seorang kriminal. (viva.co.id).
Lebih lanjut Vivanews menuliskan bahwa Nakoula pernah beberapa kali tersandung masalah hukum. Pada tahun 1997, dia pernah ditahan kantor Sherif Los Angeles. Pada 27 Maret 1997, dia didakwa karena memproduksi metamfetamin.
Mengaku bersalah, Nakoula dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan tiga tahun masa percobaan pada 3 November 1997. Kantor Kejaksaan mengatakan dia melanggar masa hukuman percobaannya pada 8 April 2002 dan kembali dijebloskan ke bui selama satu tahun.
Pada 2010, dia terlibat penipuan bank--yang kini dijadikan alasan aparat AS untuk menahan dan memeriksanya.
Sejak film amatirnya itu menuai protes keras dari banyak umat Islam, Nakoula bersembunyi. Dia menjauhkan diri dari lingkungan sosialnya. Berbagai pihak mencoba menelusuri identitas dan keberadaan produser yang semula disebut-sebut bernama Sam Bacile, seorang Yahudi anti-Islam.
Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah artikelnya mencoba menelusuri produser film yang ketika itu asal-usulnya masih misterius. Selasa pekan lalu lalu, WSJ berhasil menghubungi Sam Bacile melalui telepon. Kepada WSJ dia mengaku berumur 52 tahun dan warga negara Amerika keturunan Israel. Dia juga terang-terangan mengaku anti Islam, bahkan menyebut agama ini sebagai "kanker peradaban".
Rupanya dia berbohong. Dalam catatan pemerintah Amerika dan Israel, tidak ada warga mereka bernama Sam Bacile. Media di AS yang menelusuri riwayat Bacile, belakangan mengungkapkan bahwa dia juga ternyata bukan seorang Yahudi, melainkan seorang keturunan Arab.
WSJ melacak nomor telepon Bacile, dan ternyata dia beralamat di Cerritos, California. Di alamat itu, tertera nama penghuninya bukan Bacile, melainkan Nakoula Basseley Nakoula, seorang produser film. Kepada salah satu awak media, Nakoula pernah membantah bahwa dia adalah Bacile.
Kini, setelah identitasnya diketahui, Nakoula menyerahkan diri ke aparat dan membuat pengakuan mengejutkan: dialah sang pembuat film "Innocence of Muslims" yang telah membuat marah umat Islam itu.
Film itu dibuat dengan kualitas rendah. Tampak jelas, aktor-aktornya hanya "ditempelkan" di atas latar buatan padang pasir secara kasar. Alih-alih digarap serius, Innocence of Muslims terlihat sebagai sebuah film murahan yang konyol.
Saat diwawancarai WSJ, Nakoula mengaku membuat film itu untuk menggambarkan Islam sebagai agama yang penuh kebencian. "Ini adalah film politik, bukan film agama," tuturnya.
Belakangan, kru dan para aktor film Innocence of Muslim mengaku diperdaya Nakoula. Mereka merasa telah dibohongi sang produser yang tiba-tiba mengubah judul dan naskah di tengah-tengah proses syuting, tanpa sepengetahuan mereka.
Kepada CNN, Rabu 13 September 2012, sebanyak 80 kru dan aktor yang terlibat dalam pembuatan film tersebut mengaku terkejut akan dampak yang ditimbulkannya.
"Seluruh kru dan pemain sangat sedih dan merasa disalahgunakan oleh produser. Kami 100 persen tidak berada di balik film ini dan telah diperdaya. Kami kaget dengan penulisan ulang naskah dan kebohongannya kepada kami. Kami sedih atas tragedi yang disebabkannya," demikian tertulis dalam pernyataan bersama para kru.
Salah seorang aktor yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka pertama kali melakukan casting pada Juli 2011. Nakoula ketika itu mengatakan akan menggarap film berjudul Desert Warrior, sebuah film tentang sejarah Arab di gurun.
Menurut dia, pada naskah awal yang dibacanya, sama sekali tidak ada karakter Nabi Muhammad. Saat naskahnya tiba-tiba diubah oleh Nakoula, para kru dan aktor telah memprotes. Tapi, kepada mereka, Nakoula mengatakan perubahan dibuat semata agar kaum muslim berhenti membunuh.
Pada naskah awal, karakter Nabi Muhammad semula tertulis bernama "George". Para aktor juga menyebut nama "George", bukan "Muhammad", saat syuting berlangsung. Namun, usai syuting, mereka diminta mengambil suara dengan mengucapkan kata "Muhammad", yang ternyata belakangan disisipkan ke dalam film, menggantikan "George".
Staf produksi yang mengaku memiliki naskah asli film ini juga menegaskan bahwa film tersebut awalnya dinyatakan tidak ada hubungannya dengan Nabi Muhammad dan Islam. "Saya tidak akan pernah terlibat dalam film yang mengakibatkan seseorang terluka. Saya mual saat menyadari bahwa saya terlibat dalam film yang menyebabkan seseorang tewas," kata seorang aktris.
Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan
Yang menjadi permsalahan adalah NASI SUDAH MENJADI BUBUR. Korban sudah berjatuhan, bahkan sampai tulisan ini dibuat masih banyak demonstrasi dimana-mana (sumber lewat siaran televisi). Benar-benar mengharukan. Para demonstran yang lagi demo belum tentu juga melihat dan menonton Film The Innocence Of Muslims. Oleh karena itu, para pimpinan demonstasi harap memberikan pengertian yang sebaik-baiknya kepada massanya, supaya korban tidak lagi berjatuhan. Yuk... kita damai... Damai lebih Baik kawan.
Demikian tulisan Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan. Semoga bermanfaat. Salam sukses. Kumpulan Adsen Blogspot.
Sumber Berita dan Foto : Dari berbagai sumber.
Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan
Demo Anti Film The Innocence Of Muslims di mana-mana |
Siapa dan Bagaimana Asal-usul Film dan Sutradara Film The Innocence Of Muslims
Saya sendiri baru tahu bahwa sutradara film Film The Innocence Of Muslims adalah seorang berkebangsaan Mesir yang tinggal di Amerika, yang bernama Nakoula. Siapa Nakoula ? Ternyata, Nakoula Basseley Nakoula adalah warga Amerika Serikat berdarah Mesir. Pria yang lahir 55 tahun lalu itu tinggal di kota Cerritos, di negara bagian California, AS. Patut dicatat, meski beragama Kristen Koptik, dia bukanlah seorang umat Kristen yang saleh. Dia sejatinya seorang kriminal. (viva.co.id).
Nakoula Basseley Nakoula di tangkap Polisi |
Mengaku bersalah, Nakoula dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan tiga tahun masa percobaan pada 3 November 1997. Kantor Kejaksaan mengatakan dia melanggar masa hukuman percobaannya pada 8 April 2002 dan kembali dijebloskan ke bui selama satu tahun.
Pada 2010, dia terlibat penipuan bank--yang kini dijadikan alasan aparat AS untuk menahan dan memeriksanya.
Sejak film amatirnya itu menuai protes keras dari banyak umat Islam, Nakoula bersembunyi. Dia menjauhkan diri dari lingkungan sosialnya. Berbagai pihak mencoba menelusuri identitas dan keberadaan produser yang semula disebut-sebut bernama Sam Bacile, seorang Yahudi anti-Islam.
Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah artikelnya mencoba menelusuri produser film yang ketika itu asal-usulnya masih misterius. Selasa pekan lalu lalu, WSJ berhasil menghubungi Sam Bacile melalui telepon. Kepada WSJ dia mengaku berumur 52 tahun dan warga negara Amerika keturunan Israel. Dia juga terang-terangan mengaku anti Islam, bahkan menyebut agama ini sebagai "kanker peradaban".
Rupanya dia berbohong. Dalam catatan pemerintah Amerika dan Israel, tidak ada warga mereka bernama Sam Bacile. Media di AS yang menelusuri riwayat Bacile, belakangan mengungkapkan bahwa dia juga ternyata bukan seorang Yahudi, melainkan seorang keturunan Arab.
WSJ melacak nomor telepon Bacile, dan ternyata dia beralamat di Cerritos, California. Di alamat itu, tertera nama penghuninya bukan Bacile, melainkan Nakoula Basseley Nakoula, seorang produser film. Kepada salah satu awak media, Nakoula pernah membantah bahwa dia adalah Bacile.
Kini, setelah identitasnya diketahui, Nakoula menyerahkan diri ke aparat dan membuat pengakuan mengejutkan: dialah sang pembuat film "Innocence of Muslims" yang telah membuat marah umat Islam itu.
Film itu dibuat dengan kualitas rendah. Tampak jelas, aktor-aktornya hanya "ditempelkan" di atas latar buatan padang pasir secara kasar. Alih-alih digarap serius, Innocence of Muslims terlihat sebagai sebuah film murahan yang konyol.
Saat diwawancarai WSJ, Nakoula mengaku membuat film itu untuk menggambarkan Islam sebagai agama yang penuh kebencian. "Ini adalah film politik, bukan film agama," tuturnya.
Belakangan, kru dan para aktor film Innocence of Muslim mengaku diperdaya Nakoula. Mereka merasa telah dibohongi sang produser yang tiba-tiba mengubah judul dan naskah di tengah-tengah proses syuting, tanpa sepengetahuan mereka.
Kepada CNN, Rabu 13 September 2012, sebanyak 80 kru dan aktor yang terlibat dalam pembuatan film tersebut mengaku terkejut akan dampak yang ditimbulkannya.
"Seluruh kru dan pemain sangat sedih dan merasa disalahgunakan oleh produser. Kami 100 persen tidak berada di balik film ini dan telah diperdaya. Kami kaget dengan penulisan ulang naskah dan kebohongannya kepada kami. Kami sedih atas tragedi yang disebabkannya," demikian tertulis dalam pernyataan bersama para kru.
Salah seorang aktor yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka pertama kali melakukan casting pada Juli 2011. Nakoula ketika itu mengatakan akan menggarap film berjudul Desert Warrior, sebuah film tentang sejarah Arab di gurun.
Menurut dia, pada naskah awal yang dibacanya, sama sekali tidak ada karakter Nabi Muhammad. Saat naskahnya tiba-tiba diubah oleh Nakoula, para kru dan aktor telah memprotes. Tapi, kepada mereka, Nakoula mengatakan perubahan dibuat semata agar kaum muslim berhenti membunuh.
Pada naskah awal, karakter Nabi Muhammad semula tertulis bernama "George". Para aktor juga menyebut nama "George", bukan "Muhammad", saat syuting berlangsung. Namun, usai syuting, mereka diminta mengambil suara dengan mengucapkan kata "Muhammad", yang ternyata belakangan disisipkan ke dalam film, menggantikan "George".
Staf produksi yang mengaku memiliki naskah asli film ini juga menegaskan bahwa film tersebut awalnya dinyatakan tidak ada hubungannya dengan Nabi Muhammad dan Islam. "Saya tidak akan pernah terlibat dalam film yang mengakibatkan seseorang terluka. Saya mual saat menyadari bahwa saya terlibat dalam film yang menyebabkan seseorang tewas," kata seorang aktris.
Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan
Yang menjadi permsalahan adalah NASI SUDAH MENJADI BUBUR. Korban sudah berjatuhan, bahkan sampai tulisan ini dibuat masih banyak demonstrasi dimana-mana (sumber lewat siaran televisi). Benar-benar mengharukan. Para demonstran yang lagi demo belum tentu juga melihat dan menonton Film The Innocence Of Muslims. Oleh karena itu, para pimpinan demonstasi harap memberikan pengertian yang sebaik-baiknya kepada massanya, supaya korban tidak lagi berjatuhan. Yuk... kita damai... Damai lebih Baik kawan.
Demikian tulisan Fenomena Film The Innocence Of Muslims Mengharukan. Semoga bermanfaat. Salam sukses. Kumpulan Adsen Blogspot.
Sumber Berita dan Foto : Dari berbagai sumber.
Terimakasih Komentar Anda, Pesan KA Blog : Sekali-sekali Belajar Tidak Memasang Link di Komentar yah.
EmoticonEmoticon